Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Please Your Translate

Pengikut

Sabtu, 11 Desember 2010

10 Buku Paling Kontrovesial Di Dunia

1. The Satanic Verses by Salman Rushdie
Mungkin salah satu buku paling kontroversial yang pernah ditulis, setelah rilis di akhir tahun 80-an The Satanic Verses menyebabkan kegemparan besar di dunia Islam. Banyak yang percaya bahwa novel keempat Rushdie sangat menghujat, misalnya dia sebut Nabi Muhammad sebagai Mahound. Sebuah fatwa yang dikeluarkan terhadap penulis oleh pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini. Hadiah 1 juta dollar telah diajukan kepada siapa saja yang membunuh Rushdie dan 3 juta dollar jika pembunuhnya adalah warga Iran. Negara-negara lain segera ikut dalam kehebohan ini. Venezuela melarang buku tersebut dan mengancam 15 bulan penjara kepada siapapun yang membacanya. Sementara di Jepang, seorang penerjemah yang terlibat dengan buku tersebut ditikam sampai mati. Beberapa negara lain, termasuk Amerika, mengambil buku dari rak-rak toko buku mereka. Rushdie hidup bersembunyi selama satu dekade karena takut. Meskipun begitu, buku ini masih terdaftar untuk Booker Prize pada tahun 1988.

2. American Psycho by Bret Easton Ellis
Sebuah novel satir yang keluar pada tahun 1991 menyoroti sifat lelucon dari yuppies di Amerika. Kisahnya diceritakan melalui seorang protagonis Patrick Bateman, seorang yuppie gila yang menjadi pembunuh berantai. Dalam beberapa kali novel ini telah diberi label sebagai "salah satu novel kunci dari abad terakhir," tetapi ketika dirilis membuat kontroversi besar karena tingkat ekstrem kekerasan grafis dan penyiksaan seksual. Penulis menerima surat kebencian dan ancaman kematian. Buku ini masih tidak dapat dibeli oleh orang berusia dibawah 18 tahun di beberapa negara.

3. The Da Vinci Code by Dan Brown
Buku lain yang kontroversial yang berkaitan dengan keagamaan, kali ini terhadap iman Kristen. Cerita ini berkisah tentang tokoh-tokoh yang menemukan rahasia gelap yang disembunyikan oleh Gereja Katolik selama berabad-abad, yang menyoroti keilahian Kristus. Buku (dan film) ini telah menjadi sangat populer tetapi juga memperoleh kontroversi atas deskripsi akurat tentang sejarah, geografi, seni dan arsitektur. penulis lain bahkan menggugat Dan Brown untuk plagiarisme.

4. Lolita by Vladimir Nabokov
Jika karakter utama Anda adalah seorang pedofilia, maka Anda segera akan menjadi kontroversial dimana-mana. Tidak mengherankan bahwa novel Nabokov's mendapat kontroversi seperti pada tahun 1955 ketika pertama kali diterbitkan di Perancis. Sang pedofil yaitu Humbert Humbert, yang memiliki obsesi tertentu dengan seorang gadis berusia 12 tahun bernama Dolores Haze. Buku ini dilarang di Perancis, Inggris, Selandia Baru, Afrika Selatan dan Argentina. Anehnya, meskipun begitu, buku ini sukses besar di Amerika, di mana terjual 100.000 eksemplar dalam tiga minggu pertama.

5. Adventures of Huckleberry Finn by Mark Twain
Buku ini merupakan salah satu buku yang paling menantang sepanjang masa, khususnya di Amerika Serikat. Buku ini telah dilarang dari perpustakaan di seluruh negeri maupun dihapus dari kurikulum sekolah. Buku ini juga ada dalam daftar American Library Association’s ‘Most Frequently Challenged Books’. Alasan untuk semua ini adalah karena bahasa rasial yang digunakan dalam buku ini. Sebagai contoh, kata "negro" muncul dalam buku ini lebih dari 200 kali.

6. The Chocolate War by Robert Cormier
Chocolate War ditulis untuk remaja dan dewasa muda. Tetapi begitu orang tua menyadari apa isi dari halaman-halaman buku tersebut, maka mareka protes dan meminta buku tersebut dilarang edar. Dirilis pada tahun 1974 novel ini berisi kekerasan, kata-kata makian dan adegan masturbasi. Buku ini masih dilarang di perpustakaan dan toko-toko di seluruh dunia sampai hari ini, dan Anda tidak akan menemukannya di sekolah.

7. The Harry Potter series by JK Rowling
Disamping keberhasilan global yang menakjubkan dari serial Harry Potter di kalangan anak-anak dan para pembaca dewasa, masih ada sejumlah besar kontroversi seputar buku ini. Para orang-orang fanatik di seluruh dunia menyebutkan bahwa seri Harry Potter mempromosikan Satanisme. Statistik diungkapkan oleh para ilmuwan pustakawan mengungkapkan bahwa lebih dari 3.000 upaya dan laporan telah dilakukan antara tahun 2000 dan 2005 untuk meminta buku-buku tersebut dilarang di AS.

8. The Wasp Factory by Iain Banks
Ketika The Wasp Factory keluar pada tahun 1984, itu adalah novel pertama Iain Banks, seorang penulis asal Skotlandia. Novel tebal ini datang dengan kontroversi karena isinya yang mengandung materi kekerasan. Ditulis dalam gaya kata ganti orang pertama, kisah ini diceritakan melalui pikiran sadis karakter protagonis Frank Cauldhame yang berumur 16 tahun. Karakter ini menggambarkan masa kecil yang meresahkan dimana dia menyiksa binatang dan membunuh 3 anak. Pikirkan bagaimana Frank dalam tahun-tahun awal hidupnya.

9. The Catcher in the Rye by J.D. Salinger
Digambarkan oleh banyak orang sebagai salah satu novel terbesar yang pernah ditulis dan dimasukkan dalam daftar Time Magazine's dari 100 novel berbahasa Inggris terbaik. The Catcher in the Rye masih tidak kekurangan kontroversi dan kritik. Awalnya ditujukan untuk pembaca dewasa, namun remaja banyak menikmati novel (dan masih melakukannya). Sebagai tokoh sentral adalah Holden Caulfield, seorang pemberontak. Mengangkat tema misalnya kebingungan, kecemasan, seksualitas, keterasingan, dan banyak pemberontakan remaja yang terkait dengan isu Caulfield's. Tapi buku ini mengalami kontroversi karena alasan yang sangat sensitif. Beberapa kritikus ingin buku itu disensor karena mengandung "anti-Kristen" sentimen.

10. Nineteen Eighty-Four by George Orwell
Ditulis oleh George Orwell ketika ia menjelang kematian, novel ini sangat dipengaruhi oleh pandangan politik penulis. Tema dalam buku ini menyertakan Amerika Serikat dan Uni Soviet, dan topik-topik seputar seperti totaliterisme, penyiksaan, mengendalikan pikiran, pelanggaran privasi, agama terorganisir, sensor, seks dan banyak lagi. Novel ini juga dikatakan telah menciptakan gagasan tentang "Big Brother", bahwa kita selalu diawasi. Banyak fanatik mengklaim bahwa Nineteen Eighty-Four ditulis oleh Orwell yang sedang sangat sakit dan tidak sehat jasmani pada saat itu sehingga ngawur, dan untuk alasan itu harus dilarang. Lainnya tidak setuju mengatakan itu adalah maha karya-nya.

Indonesia dan Malaysia Tuan Rumah Piala Dunia 2026

 Berita Indonesia Terkini - Malaysia meminta kepada Indonesia agar mau menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026, demi meningkatkan kemajuan sepak bola dan promosi wisata kedua negara serumpun dan bertetangga ini.

"Kami menyambut baik tawaran Malaysia, namun peluang menjadi tuan rumah piala dunia itu baru bisa diajukan untuk tahun 2026. Dan kemampuan sepak bola juga harus memenuhi level yang diminta FIFA," kata Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, yang melakukan kunjungan persahabatan balasan ke kementerian pemuda dan olahraga Malaysia, di Bukit Jalil, Selangor, Rabu (14/7).

Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Ahmad Shabery Cheek mengatakan, jika Indonesia dan Malaysia telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia, maka otomatis anggaran pembinaan sepak bola dan sarana sepak bola akan ditingkatkan.

"Seperti Jepang, Korea Selatan, dan Afrika Selatan, begitu ditetapkan sebagai tuan rumah maka mereka menambah anggaran belanja untuk sepak bola mulai dari pembinaan pemain dan penyediaan sarana dan prasarana sepak bolanya," katanya.

Kedua menteri ini sepakat akan membicarakan lebih lanjut rencana kedua negara serumpun dan bertetangga ini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Andi melakukan kunjungan persahabatan ke Malaysia dalam rangka menghadiri pembukaan Asean School Games ke-2, meresmikan pekan olahraga mahasiswa Indonesia di Malaysia, dan melakukan pertemuan antar kementerian pemuda dan olahraga.

"Salah satu hasil pertemuan antar-kementerian pemuda dan olahraga Indonesia dan Malaysia ini adalah kedua belah pihak sepakat mendirikan desk khusus (spesial) untuk meningkatkan hubungan yang erat antar generasi muda Indonesia dan Malaysia. Setelah kembali ke Indonesia, dalam waktu seminggu, kami akan melantik desk khusus ini," kata Andi.

"Desk khusus ini akan membantu agar kegiatan pemuda kedua negara semakin harmonis dan olahraga prestasinya semakin maju, misalkan kegiatan jambore pramuka Indonesia-Malaysia yang tiap tahun diadakan, pekan olahraga mahasiswa Indonesia di Malaysia akan dibantu oleh desk khusus ini," jelas Andi.

Rabu (14/7), kedua menteri juga melakukan pertandingan olahraga persahabatan antar mahasiswa dan staf kementerian pemuda dan olahraga kedua negara, yakni permainan futsal dan tenis.

Selain itu, kedua menteri juga meresmikan Bandung Games 8-10 Oktober 2010 yakni pekan olahraga mahasiswa Malaysia, di Bandung. "Selain pekan olahraga mahasiswa Malaysia di Indonesia yang mencapai sekitar 6.000 orang, kegiatan ini juga akan melibatkan mahasiswa dan masyarakat Indonesia agar lebih akrab. Selain tugas belajar, mahasiswa Malaysia juga menjadi duta bangsa dan membina hubungan baik dengan masyarakat setempat," kata Ahmad Shabery Cheek. Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Perbandingan Kekuatan Udara Indonesia Vs Malaysia

Sebagai warga negara Indonesia, setidaknya kita perlu mengetahui bagaimana perbandingan kekuatan militer kita. Jika dibandingkan dengan negara lain terutama negara Asean, Apakah termasuk kategori unggul?. Berikut ini perbandingan Kekuatan udara Indonesia dengan negara-negara Asean lainnya.


Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Imam Sufaat seperti dikutip dari Vivanews mengatakan, bahwa Indonesia mempunyai kekuatan udara yang lebih unggul dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya terutama Malaysia.

Ketika menjalani latihan bersama dengan Malaysia, kita unggul di segala lini dalam hal kekuatan udara. Kita mempunyai 7 sampai 10 pesawat Sukhoi dan juga F-16. Sedangkan Malaysia hanya punya Sukhoi saja berjumlah 18 pesawat.

Jumlah pesawat yang banyak belum tentu Malaysia unggul, karena ketika dalam latihan bersama, Pilot kita lebih handal. Sedangkan Pilot dari Malaysia sering tidak tepat sasaran ketika menembak bahkan tidak kena sama sekali. Kalau Pilot Indonesia hampir semua tepat sasaran.

Dalam Aerobatik pun Indonesia masih unggul karena kita memiliki banyak sekali pilot yang handal sedangkan Malaysia tidak sama sekali.

Berikut ini Perbandingan Kekuatan Udara RI dibandingkan dengan negara Asean lainnya :

Total pesawat tempur TNI-AU berjumlah 247 unit, sedangkan Singapura 153 unit. Pesawat Indonesia lebih fighter dibandingkan dengan Singapura.

Di Asia Tenggara, Indonesia terbanyak dimana posisi kedua Vietnam 204 unit pesawat fighter dan Thailand (posisi keempat) 87 unit. Sedangkan untuk Malaysia tidak dijelaskan namun masih dibawah negara-negara yang disebutkan diatas.

Untuk helikopter yang dimiliki TNI-AU hanya 38 unit sedangkan yang paling banyak Singapura 110 unit, lalu Filipina 80 unit. Sayangnya untuk yang satu ini Indonesia di peringkat ketujuh dari 10 negara Asia Tenggara. Sedangkan Malaysia tidak diketahui apakah di bawah atau di atas Indonesia. Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Orang Paling Misterius di Indonesia

 Supriyadi

Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pahlawan satu ini. Kalo elo-elo gak tau, tandanya pas pelajaran sejarah pada tidur di kelas ya, hehehe…Supriyadi adalah pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet pertama Indonesia, namun tidak pernah muncul untuk menempati jabatan tersebut.

Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia, Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut Heiho.
Kabar yang berkembang kemudian, Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.

Namun yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan kini berusia 88 tahun.
Namun sampai sekarang pengakuan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya, meski secara perawakan dan sejumlah saksi membenarkan klaim tersebut.

Tan Malaka

Salah satu sosok pahlawan nasional kita yang terlupakan. Mungkin salah sedikit (atau satu-satunya) sosok pahlawan yang memiliki kisah petualangan dari negara ke negara lain dan menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang pada saat itu (termasuk oleh Bung Karno) karena hobinya melakukan penyamaran untuk menghindari mata-mata musuh, sehingga sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka itu.

Namun sayangnya keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara misterius dalam pergolakan revolusi kemerdekaan itu. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya tidak pernah bisa ditemukan.

Gunadarma

Borobudur dan Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa terpisahkan. Dalam sejumlah literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan nya dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (kemungkinan bisa puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek mega raksasa, pemberian sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek bernama Gunadarma.

Sedangkan siapa sebenarnya sekelompok kaum brahmana yang terdahulu tidak diketemukan catatan resmi tentang mereka, kemudian cerita tentang kepala penanggung jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut yaitu Gunadarma juga tidak ada sebuah keterangan resmi mengenainya, bisa jadi kata Gunadarma adalah sebuah kata symbol dan bukan merupakan nama seseorang.

Kalau memang benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur, maka perlu kita acungi jempol (kalo perlu pake empat kaki!) bagaimana Gunadarma melakukan perencanaan yang tepat dengan kondisi teknologi yang pada saat itu belum begitu canggih. Namun sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur itu sendiri masih menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan dengan tuntas.

Ki Panji Kusmin

Suatu ketika majalah Sastra, dengan cetakan tahun VI No. 48, Agustus 1968, memuat sebuah cerpen yang berjudul Langit Makin Mendung yang dikarang oleh Ki Panji Kusmin (diduga ini nama samaran). Cerpen ini bercerita tentang Nabi Muhammad yang memohon izin kepada Tuhan untuk menjenguk umatnya. Disertai malaikat Jibril, dengan menumpang Bouraq, Nabi mengunjungi Bumi. Namun Bouroq bertabrakan dengan satelit Sputnik sehingga Nabi serta Malaikat Jibril terlempar dan mendarat di atas Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap laku keagamaan masyarakat luas yang ''menyimpang'' pada waktu yang belum jauh berselang dari terjadinya Tragedi 1965.

Namun akibat penerbitan Cerpen yang bikin heboh umat ini, Ki Panji Kusmin dituduh telah melakukan penodaan terhadap agama karena mempersonifikasikan Tuhan, Nabi Muhammad, dan Malaikat Jibril. Tanpa ampun lagi H.B. Jassin selaku penanggung jawab majalah itu dibawa ke pengadilan dan dipaksa untuk mengungkap siapa sebenarnya Ki Panji Kusmin. H.B. Jassin menolak untuk mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin. Untuk itu ia dituntut Pengadilan Tinggi Medan dan divonis in absentia berupa kurungan selama satu tahun dan masa percobaan dua tahun.

Dan sampai saat ini pun identitas dari Ki Panji Kusmin tidak terungkap dan dibawa hingga ke liang lahat oleh H.B. Jassin.

Imam Sayuti alias Tebo

Suatu hari, pada 1970 hiduplah sepasang suami-istri Fai dan Nasikah di lereng Gunung Watungan, Desa Wuluhan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Fai bekerja sebagai kuli bangunan, istrinya membantu mencari kayu di hutan Ambulu. Masih pengantin baru, konon mereka belum sempat berhubungan suami-istri, Fai pergi ke kota untuk bekerja di proyek. Fai pun pamit untuk jangka waktu lama.

Ternyata, baru tiga hari pamitan, 'Fai' pulang lagi menemui Nasikah. (Dipercaya sebagai gendruwo atau makhluk halus. Postur, cara bicara, suara, dan perilakunya persis Fai, sang suami asli). Nah, si gendruwo yang menyamar sebagai Fai ini kemudian menyetubuhi Nasikah.

Nasikah, wanita desa itu, tenang-tenang saja karena menganggap 'laki-laki' itu suaminya yang sah. Bulan ketujuh Nasikah hamil, Fai palsu pamit. Datanglah Fai yang asli. Maka gegerlah sudah keluarga baru ini. Untung saja, ulama terkemuka di Ambulu meminta Fai untuk bersabar karena istrinya tidak selingkuh. Ada pesan atau isyarat spiritual yang terjadi dengan istrinya. Lalu, lahirlah bayi penuh rambut di tubuh dengan bintik-bintik merah. Orang tuanya memberi nama Imam Sayuti. Tapi laki-laki kekar ini diberi nama gaib, Tebo, sesuai dengan petunjuk 'dari langit'. Tebo kemudian diasuh oleh pasangan suami-istri ini layaknya anak mereka sendiri.

Sosok ini cukup menarik perhatian ketika Tebo dititipkan oleh manajer Wahana Misteri (penyelenggara pameran yang berkaitan dengan hal-hal gaib) pada tahun 1990 dan menjadi bintang pameran di sana. Akhirnya kontroversi keberadaan sosok ini merebak.

Tentu suatu hal yang ganjil jika ada makhluk alam lain bisa ’bersetubuh’ dengan manusia dan melahirkan manusia ’gado-gado’. Hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih ilmiah untuk membuktikan keberadaan ’makhluk’ ini.

Perobek Bendera Belanda di Hotel Oranje

Peristiwa 10 November 1945 tentu tidak lepas dari dipicunya oleh salah satu peristiwa yang paling heroik, yaitu perobekan bendera Belanda di atas Hotel Oranje. Kisah ini dipicu oleh berita bahwa di Hotel Oranje di Tunjungan telah dikibarkan bendera Belanda merah-putih-biru oleh Mr Ploegman. Tentu saja hal tersebut tidak diterima oleh para arek-arek Suroboyo yang merasa pengibaran bendera tersebut dianggap sebagai penghinaan sebagai bangsa yang merdeka.

Pada akhirnya Mr. Ploegman dibunuh oleh seorang pemuda mendekati dirinya tanpa ia ketahui dan menusukkan pisaunya bertubi-tubi. Pada saat itu Mr. Ploegman menghadapi ribuan massa di depan hotel yang menuntut penurunan bendera triwarna tersebut. Pada saat itu teriakan untuk menurunkan bendera kian membahana. Sejumlah pemuda telah membawa tangga untuk naik ke atap hotel, terdapat 8 sampai 10 pemuda. Dari atap ada yang naik ke tiang bendera dalam gemuruh teriakan, lalu bagian biru bendera itu pun dirobek, dan jadilah kini Sang Merah Putih yang berkibaran di angkasa.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang menjadi perobek bendera tersebut? Dalam kondisi yang sangat kacau dan penuh massa, tentu tidak mudah bagi para saksi sejarah untuk mengetahui secara pasti siapakah yang melakukannya.

Penulis Buku Darmogandhul

Mungkin di antara karya-karya sastra kuno berbahasa Jawa, kitab Darmogandhul adalah salah satu sastra Jawa yang sangat kontroversial. Selain isinya banyak memutarbalikkan ajaran agama tertentu, juga kitab ini sarat dengan sejumlah keganjilan-keganjilan sejarah sebenarnya.

Walaupun menggunakan latar belakang kisah runtuhnya Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak Bintara, namun kisah Darmogandhul mencuatkan hal-hal yang tidak masuk akal pada zamannya. Hal ini didapati pada untaian kisah berikut:

… wadya Majapahit ambedili, dene wadya Giri pada pating jengkelang ora kelar nadhahi tibaning mimis, …
Maksudnya: pasukanMajapahit menembak dengan senapan, sedangkan pasukan Giri berguguran akibat tidak kuat menerima timah panas. Apakah zaman itu sudah digunakan senjata api dalam berperang? Hal tersebut tidak mungkin sebab senjata api baru dikenal sejak kedatangan bangsa Eropa ke bumi Nusantara. Darmogandhul ditulis setelah kedatangan bangsa Eropa, bukan pada saat peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Demak Bintara.

Lalu siapakah sebenarnya penulis kitab ini? Sampai saat ini belum ada yang bisa menunjukkan secara pasti siapakah pengarang kitab ’ngawur’ ini. Namun dari sejumlah analisis tulisan dan latar belakang sejarah dalam kitab itu, Darmogandhul ditulis pada masa penjajahan Belanda. Penulis Darmogandul bukan orang yang tahu persis sebab-sebab keruntuhan Majapahit yakni Perang Paregreg yang menghancurkan sistem politik dan kekuasaan Majapahit, juga hilangnya pengaruh agama Hindu. Kitab Darmogandhul diduga hanya produk rekayasa sastra Jawa yang dipergunakan untuk kepentingan penjajah Belanda. Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Inilah Hukuman Paskibraka Jika Gagal Mengibarkan Bendera Merah Putih

Sperti yang kita tau pengibar bendera pada upacara setiap tgl 17 Agustus merupakan PASKIBRAKA yang sudah diseleksi super ketat...



Didalam PASKIBRA ada tingkatan-tingkatan menuju istana merdeka.
Seorang PASKIBRA yang baik akan mendedikasikan seluruh kegiatanya untuk PASKIBRA.

PASKIBRA banyak macamnya ada :

1.PASKIBRA sekolah ( tingkatan yang paling sederhana )



Yang tugasnya hanya mengibarkan bendera pusaka pada hari senin atau hari-hari besar lainnya di sekolah.


2.PASKIBRA wilayah ( tingkatan menengah ).

Untuk masuk kedalam PASKIBRA wilayah dibutuhkan banyak pertimbangan karna penyeleksiaannya yang ketat dan butuh fisik yang kuat untuk bisa terpilih sebagai PASKIBRA wilayah.

Tetapi tak jarang bagi para PASKIBRA yang gagal masuk seleksi PASKIBRA DKI hanya bernaung menjadi PASKIBRA wilayah.
PASKIBRA wilayah bertugas mengibarkan bendera di tingkat wilayah provinsi seperti kanwil dan departemen agama.

Semua tranportasi akan di biayai oleh departemen agama plus uang jajan dan beasiswa untuk sekolah yang sering di tinggalkan untuk bertugas pada hari-hari besar nasional ataupun kemerdekaan republik indonesia.


3.PASKIBRA DKI.( tingkatan atas pertama )


Untuk masuk menjadi anggota paskibra DKI tidaklah semudah membalikan telapak tangan..
karena akan banyak pertimbangan melebihi kegiatan yang ada di PASKIBRA wilayah..

Untuk menuju PASKIBRA DKI pertama yang harus dilakukan adalah mengikuti 2 kegiatan pemula yang utama yaitu GLASILA dan GLADICAKA.
Glasila untuk tingkat SMP sedangkan Gladicaka untuk tingkat SMA

Setelah seorang PASKIBRA mengikuti kegiatan pelatihan gabungan tersebut selama 3 hari di jakarta pusat ciracas, kita akan mendapatkan sertifikat dan lencana sebagai tanda bahwa kita sudah mengikuti pelatihan gabungan tersebut.


4.PASKIBRA Nasional.( tingkatan kedua yang paling atas ).


Banyak PASKIBRA yang gagal untuk bisa masuk kedalam PASKIBRA Nasional ini karena untuk bisa masuk kedalam PASKIBRA Nasional sangatlah super ketat.

Para senior yang menyeleksi kebanyakan adalah anggota POLISI dan ABRI.
Walaupun bukan untuk menjadi anggota POLISI ataupun ABRI
Tapi diisi anggota PASKIBRA didik dan dilatih bagaimana cara mengibarkan bendera pusaka yang benar dan menghindari banyak kesalahan.

PASKIBRA nasional bertugas mengibarkan bendera pusaka merah putih di istana negara. Tak ayal banyak yang gagal saat seleksi untuk masuk kedalam PASKIBRA nasional karena hanya di pilih satu dari yang terbaik untuk mewakili provinsi masing-masing.

Ketatnya penyeleksian tak ayal membuat seorang PASKIBRA gentar namun semua itu akan terbayar lunas dengan banyaknya fasilitas yang disediakan serta besarnya jumlah beasiswa yang akan diterima nanti akan sepadan dengan perjuangan dan hasil kerja yang di capai.
Tetapi resikonya jika kita salah atau gagal mengibarkan bendera sang saka merah putih baik itu terbalik, ataupun terlipat membentuk kupu2 maka akan ada hukumannya...
contohnya seperti di Manokwari Papua kemarin...


Hukumannya tergantung wilayah dimana bendera tersebut dikibarkan...
Untuk wilayah Bogor setau ane maka pelatihnya dikurung di penjara selama 6 hari(klo g salah) dan pengibarnya diharuskan wajib lapor (ane kurang tau berapa lama)


Tapi jika gagal dalam pengibaran bendera di istana negara maka hukumannya adalah di tembak bius saat itu juga.


Karena bendera pusaka adalah bendera kebangsaan negara republik indonesia yang tidak boleh di permalukan walaupun dengan anak bangsa sendiri.


Tapi jika berhasil bangganya luar biasa...



Benarkah Nasi Putih Makanan Tak Sehat


Mengkonsumsi nasi putih sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun Peneliti dari Universitas Harvard menemukan bahwa mengkonsumsi nasi putih sangat tidak sehat untuk para penderita diabetes. Lalu, makanan apa yang bisa menggantikan nasi putih?

Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, peneliti menyatakan bahwa beras merah bisa menggantikan nasi putih, bahkan menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen. Mengganti nasi putih dengan beras merah merupakan salah satu cara terbaik menekan peningkatan gula darah. Alasannya, nasi halus atau putih bisa meningkatan kadar gula darah Anda.


Studi ini dilakukan di AS yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang. Hasil penelitian, ditemukan bahwa porsi makan 150 gram beras putih lebih dari lima kali seminggu meningkatkan risiko diabetes sebesar 17 persen dibandingkan dengan orang-orang yang makan hanya satu porsi nasi dalam sebulan.

Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa beras merah kaya serat yang bisa digunakan untuk diet. Penggilingan beras coklat menghapus sebagian besar serat tersebut, sehingga kadar glukosa darah lebih tinggi.

Beras putih lebih sehat daripada beras putih dilihat dari konten serat dan nutrisi. Bran atau bekatul dari gabah mengandung vitamin B, mineral, serat, asam folat, juga kaya kalium, seng, tembaga, dan yodium. Selain itu beras pecah kulit memiliki rasa kacang ringan.


Beras Putih Beralih Ke Beras Merah

Jadi pecinta nasi putih harus beralih ke beras merah dan biji-bijian lainnya. Para peneliti merekomendasikan mereka yang suka makan banyak nasi putih untuk menggantinya dengan beras merah. (Sumber:Vivanews.com) Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Bukti Hebatnya Indonesia, Mampu Manangkis CIA


DERETAN pulau-pulau yang kini dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, sejak dulu memang strategis. Situasi tersebut semakin bermakna ketika dunia dilanda Perang Dingin antara Blok Barat melawan Blok Timur sesudah Perang Dunia II berakhir. Blok Barat, dipimpin Amerika Serikat, pada setiap kesempatan berusaha membendung kemajuan pengaruh Blok Timur (termasuk juga paham komunisme) yang berada dalam kendali Uni Soviet.

Kebijakan itu dilakukan AS, setelah mereka kecolongan, karena sesudah AS dan Uni Soviet bersekutu dalam menggempur Jerman dan Jepang, justru pihak komunis yang memetik keuntungan, menguasai Eropa Timur, separo Jerman serta seluruh Cina daratan.

Dwight Eisenhower, pensiunan jenderal bintang lima, mantan Panglima Besar Sekutu di Eropa, tahun 1953 terpilih sebagai Presiden AS. Sejak hari pertama berkantor di Gedung Putih, Eisenhower yang lebih dikenal dengan panggilan Ike, merasa punya tugas menghancurkan komunisme.
Sedangkan untuk membendung pengaruh Cina komunis di Asia Tenggara, Ike dihadapkan kepada dilema. Apakah dia harus membiarkan Indonesia tetap bersatu, tetapi di bawah pengaruh komunis? Ataukah, memecah-belah negara tersebut, namun sebagian mungkin bisa dia tempatkan dalam kekuasaan nonkomunis?

Tentu saja, analisa di atas sekadar spekulasi.

Komunis belum berkuasa dan Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Tetapi, melihat meluasnya pengikut PKI setelah Pemilu 1955, ditambah munculnya ajakan Bung Karno kepada PKI masuk dalam pemerintahan, dilengkapi kenyataan AS tidak bisa menjadikan Bung Karno sebagai bonekanya, Ike lebih suka merancang skenario memecah-belah Indonesia.

Bung Karno yang dinilai akan segera jatuh ke kubu pengaruh komunis, harus digoyang dan kalau mungkin dilengserkan. Kebijakan yang digariskan Ike tersebut segera dilaksanakan dengan bersemangat oleh dua bersaudara Dulles: Menteri Luar Negeri John Foster Dulles bersama Allen Dulles, Direktur CIA, dinas rahasia AS.

Maka, mulailah kebijakan meng-obok-obok Indonesia. Antara lain dengan mengalirkan dana, personel, berikut peralatan militer, menunjang pemberontakan PRRI/Permesta.

***

BUKU Feet of the Fire karya bersama Kenneth Conboy & James Morrison dengan rinci mengungkapkan operasi rahasia CIA dalam menggoyang kekuasaan Bung Karno tahun 1957-1958. Operasi militer itu berupaya menyingkirkan rezim yang sedang tidak disukai AS dan menggantikannya dengan penguasa boneka.

Ada dalil terkenal dari Menlu Dulles, "...jika Anda bukan rekan, pasti musuh." Dalam prespektif ini, dinas rahasia AS CIA pada khususnya dan juga pemerintahan Eisenhower pada umumnya, tanpa sadar justru meminjam taktik komunis, menghalalkan segala macam cara. Hal itu diperburuk oleh batasan luas tentang apa yang mereka sebut komunis. Ke dalam batasan itu kemudian tercakup semua kelompok kiri, gerakan revolusioner, dan juga kaum nasionalis yang tidak mau diajaknya.
Pada sisi lain harus dipahami, mengapa meletus pemberontakan PRRI/Permesta?

Isu yang dipakai untuk memulai pemberontakan adalah kurangnya perhatian pemerintah pusat di Jakarta kepada persoalan daerah. Arus besar pemikiran menentang Jakarta ini dilengkapi sejumlah sentimen pribadi, dan juga kekalahan politik pada Pemilu 1955.

Adalah sangat menarik untuk mengkaji Pemilu 1955. Sampai hari ini para pengamat tetap menyebutkan, itulah pemilu paling demokratis yang pernah terselenggara di Indonesia.

Perlu diingat, pada pemilu tersebut, untuk pertama kalinya PKI tampil sebagai partai terbesar keempat. Sementara kita tidak bisa melupakan, CIA sudah pernah memberikan dana rahasia sebesar satu juta dollar AS kepada salah satu partai peserta pemilu, sebagai upaya membendung kemenangan PKI.

Maka pertanyaannya, apakah dana rahasia dari CIA telah dikorup oleh para elite parpol bersangkutan? Ataukah, PKI lebih pandai dalam menjual gagasan, menawarkan ide serta memberikan impian, sehingga berhasil merebut massa dalam jumlah di luar dugaan?

Kemenangan dalam pemilu yang demokratis ini ternyata dijawab dengan aksi nondemokratis. Dengan dalih Indonesia tidak boleh dibiarkan jatuh ke kubu komunis, CIA segera melancarkan operasi rahasia dengan memanfaatkan munculnya pergolakan di daerah dan tampilnya sejumlah kolonel pembangkang yang kebetulan panglima militer di daerah bergolak.

Akhirnya, sesudah menelan korban ribuan orang tewas, baik pada rakyat biasa, para pemberontak dan juga tentara pusat, operasi rahasia CIA untuk mendukung pemberontakan PRRI/ Permesta mengalami kegagalan memalukan.


***

OPERASI tersebut mengerahkan sejumlah tenaga ahli CIA untuk memberikan latihan perang dan mendampingi pertempuran di Sumatera Barat dan Sulawesi Utara. Menyelenggarakan pelatihan di Saipan, mengalirkan perbekalan militer, menebar uang rupiah palsu, mengirim kapal selam, pesawat terbang dan juga para penerbang tempur. Bahkan, CIA merekrut para veteran perang asal Polandia, Taiwan, dan Filipina, untuk membantu memenangkan perang kotor mereka.

Dengan melakukan wawancara kepada para pelaku dari kedua sisi serta memanfaatkan beragam dokumen yang selama ini dirahasiakan, kisah petualangan CIA di Indonesia tampil lebih jernih. Buku ini juga menyoroti kemampuan tempur para pemberontak yang segera kedodoran meski memiliki persenjataan jauh lebih baik daripada pasukan pusat.

Terjadilah perpecahan antara para politisi sipil dan kaum militer di kubu pemberontak. Para politisi mencoba meneruskan perjuangan lewat aliansi dengan gerakan Darul Islam (DI) di Aceh dan Sulawesi Selatan dengan membentuk Republik Persatuan Indonesia (RPI). Sementara para pemberontak eks militer menolak kerja sama semacam ini, sebab beberapa tahun sebelumnya, mereka adalah penumpas gerakan separatis.

Secara plastis buku ini melukiskan AH Nasution yang sedang kekurangan pasukan, Ahmad Yani tidak punya peta pendaratan, dan Benny Moerdani yang belum pernah mengikuti latihan terjun payung. Dengan segala keterbatasan, mereka itu nekat menumpas pemberontakan.

Diulas juga tentang nasib tragis Kawilarang. Teman satu kelas Nasution ini tidak pernah berniat memberontak dan tak mau menerima bantuan CIA, tetapi di sisi lain dia tidak rela tanah leluhurnya dihancurkan.

Bahwa CIA berminat menggoyang Bung Karno memang bukan sekadar analisa. Tetapi, bagaimana mereka bisa leluasa campur tangan di Indonesia?

Jawabannya mungkin dilihat dari perundingan Ahmad Husein dan Ventje Sumual dengan Foster Collins, agen CIA di Singapura.

Sayang, buku ini tidak banyak menyinggung peran para politisi sipil pendukung pemberontakan. Satu-satunya yang dikisahkan agak rinci hanya peran Sumitro Djojohadikusumo. Tokoh ini bukan hanya ikut dalam pertemuan di Sungai Dareh (ketika para pemberontak merancang pembangkangan), tetapi dia juga yang aktif melakukan shopping persenjataan sejak dari Eropa Barat sampai Taiwan.

Kini, semua peristiwa dalam buku ini, tinggal menjadi sebuah catatan sejarah. Hikmah yang bisa dipetik adalah pelajaran bahwa setiap boneka, hanya akan bisa berkiprah kalau sedang dimainkan oleh sang dalang. Begitu pihak dalang, CIA dan Pemerintah AS menarik dukungannya, maka hari-hari akhir pemberontakan PRRI/Permesta tinggal dihitung dengan jari.
Tragisnya, kebijakan AS ternyata bisa berubah dengan mendadak.